Mungkin inilah salah satu gejolak politik yang akhirnya di tunggangi oleh pihak-pihak asing untuk kepentingan mereka. Mustafa Abdel Jalil, pemimpin dewan nasional pemberontak yang memproklamasikan diri sebagai wakil tunggal di negara Afrika Utara tersebut di Benghazi telah membuat sontak para anggota negara yang masuk dalam DK PBB mengambil tindakan demi alasan kemanusiaan.
Buta atau pura-pura tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi ?, memang Muammar Gaddafi sebagai pemimpin yang telah lama berkuasa di negaranya, tetapi jika perubahan untuk Libia ini merupakan pendukungan terhadap kaum pemberontak yang memproklamirkan negaranya, itu bukan hal yang wajar.
Bagaimana jika hal tersebut terjadi di negara kita ?, sekelompok orang memproklamirkan kemerdekaannya sebagai bangsa sendiri di negara berdaulat, apakah tindakan ini juga akan kita biarkan. Dan bagaimana jika mereka juga mendapat dukungan dari pihak asing, apakah kita hanya diam saja ?
Mungkin akan sama dengan apa yang dilakukan Gaddafi untuk mempertahankan negaranya. Ini seperti Politik Adu Domba ?, disaat pihak asing tidak bisa berbuat banyak untuk masuk kedalam sebagian besar kehidupan masyarakat Libia dengan propaganda demonstran untuk menjatugkan Gaddafi , akhirnya mereka menggunakan cara lain dengan cara perang terbuka kepada pemerintahan Gaddafi, dengan alasan kemanusiaan dan keadilan.
Serangan Militer Inggris dan AS ke Tripoli Ibu Kota Libia tepatnya pada titik-titik kekuatan militer diakui sejumlah pihak telah juga memakan korban warga sipil dan anak-anak. Walau sampai saat ini media asing belum berhasil melihat secara pasti tempat kejadian karena dilarang oleh pemerintah Libia. Pada awalnya Libia di kenal sebagai negara kebebasan Pers ini membolehkan seluruh Liputan tentang mereka, tetapi setelah Al Jazeera membuat berita-berita yang tak berdasarkan fakta pemerintah menjadi memperketat aturan tersebut. Warga Libia juga mengakui pemberitaan berita Asing terutama Al Jazeera memang banyak yang tidak benar , walaupun itu benar terkadang terlalu dibesar-besarkan.
Dan bagaimana Dunia menaggapi aksi penyerangan terhadap Libia ?, Moscow (Rusia) merupakan salah satu pihak yang langsung mengecam atas tindakan sepihak AS dan Inggris sebagai anggota "Nato" .
Moskow menyesalkan serangan negara-negara Eropa terhadap Libya yang sedang dilakukan "dengan mengacu pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi secara terburu-buru," kata pejabat juru bicara Departemen Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich, pada Sabtu.
"Kami sekali lagi meminta semua pihak yang berkonflik di Libya di samping mereka yang mengambil upaya-upaya militer di Libya untuk melakukan yang terbaik, guna menghindari pembunuhan warga sipil, dan untuk menghentikan tembakan-tembakan serta kekerasan sesegera mungkin," kata pernyataan Lukashevich pada laman kementerian.
"Kami menuntut langkah-langkah komprehensif untuk memberikan keamanan bagi para diplomat asing dan keluarga mereka," kata pernyataan itu. Rusia yakin bahwa penghentian pertumpahan darah di Libya sangat diperlukan bagi awal upaya penyelesaian konflik, menurut Lukashevich.
sumber : republika.co.id
Bukan hanya Moscow saja tetapi Uni Afrika juga mengecam tindakan tersebut , karena pada saat ini mereka masih bekerja untuk menyelesaikan pertikaian Libia ini dengan mempertemukan pihak-pihak yang bersengketa untuk berdamai.
Panel tingkat tinggi Uni Afrika untuk krisis Libya menolak setiap bentuk intervensi militer asing di negara Afrika utara itu. Demikian pernyataan tegas Presiden Mauritania, Ould Abdel Aziz.
''Situasi di Libya menuntut tindakan mendesak supaya solusi Afrika dapat ditemukan bagi krisis sangat serius yang saudara negara itu akan lewati,'' kata Abdel Aziz. ''Solusi itu harus mengingat akan keinginan kami bahwa persatuan dan integritas wilayah Libya harus dihormati dan juga penolakan atas setiap bentuk intervensi militer asing.''
republika.co.id
Sedangkan menurut Gaddafi sendiri , penyerangan ini merupakan bentuk agresi militer dengan tujuan utama untuk menghancurkan dirinya, sehingga bangsa-bangsa barat akan dengan mudah menguasai minyak Libia dengan dalih mendirikan perusahaan-perusahaan mereka disini untuk sebuah Investasi, telah banyak contohnya negara-negara di Asia sana yang menjadi korban, bangsa Barat, dengan dalih Investasi mendirikan perusahaan penambangan tapi apa buktinya , kenyataannya banyak wilayah pertambangan disana penduduknya hidup penuh keprihatinan.
Memandang permasalahan di Libia ini tidak sama dengan Mesir, ini sudah lebih dari itu, Jika pada awalnya Gejolak ini merupakan aksi demo menginginkan perubahan itu masih dikategorikan tuntutan terhadap pemimpin. tetapi jika ada pihak-pihak tertentu yang memprolamirkan negara baru dan lepas dari negara tempat dia bernaung, hal tersebut sudah masuk dalam ranah kedaulatan suatu negara. Karena pelepasan suatu wilayah menjadi negara lain dalam suatu negara telah diatur dalam aturan Internasional dan dalam beberapa tahap seperti yang kita pernah lakukan terhadap Timor-Timor sekarang Timor Leste.
Penyerangan terhadap Libia ini sudah masuk dalam aksi teror kedaulatan di dunia , sama hal nya pada saat Inflasi Irak (2002) dan Perang Vietnam (1970).
0 komentar:
Posting Komentar