Sabtu, 23 April 2011

Inilah Pernyataan Pemimpin Dunia Tentang Islam

Posted by Muhammad Rifqi Aziz 23.16, under | No comments

  1. Lawrence Braoun berkata: "Apabila bangsa Arab sebagai basis umat Islam dan negara-negara Islam seluruh dunia bersatu, maka mereka akan membahayakan kita dan seluruh dunia. Kalau mereka tetap berpecah belah, mereka tidak punya arti dan kekuasaan apapun. Kita bebas untuk menginjak dan menyeret mereka. Karena itulah, bangsa Arab dan kaum Muslimin seluruh dunia harus tetap berpecah belah, agar mereka tetap dalam tidur dan kebodohannya."
  2. Arnold Toynbee berkata: "Sesungguhnya persatuan Islam itu ibarat orang yang sedang tidur nyenyak, namun kita harus waspada bahwa orang yang tidur itu sewaktu-waktu bisa bangun."
  3. Moroe Berger berkata: "Sejarah membuktikan bahwa kekuatan Arab berarti kekuatan Islam, maka dari itu hancurkanlah bangsa Arab, bersamaan dengan kehancurannya, hancur pula Islam di seluruh dunia."
  4. W.K. Smith (orientalis Amerika), berkata: "Apabila kaum Muslimin diberi kebebasan dalam dunia Islam, dan hidup dalam alam demokrasi, maka pasti Islam akan meraih kemenangan. Hanya dengan sistem diktator sajalah umat Islam dapat kita kacaukan, dan mereka akan asing dengan agamanya."
  5. Pemimpin majalah 'Times' (sebuah majalah Amerika), berkata: "Untuk mencegah hadirnya kesadaran dalam diri umat Islam, maka kita harus menjadikan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, menjadi negara diktator militer. Dengan demikian kita akan dapat mencapai kemenangan terhadap bangsa Arab dan peradabannya."
  6. Fidel Castro memberikan nasehat kepada Israel yang berbunyi: "Israel harus berusaha keras jangan sampai gerakan gerilyawan Palestina itu menganut ajaran Islam. Karena ia akan memberikan kobaran semangat seperti yang biasa dikenal dalam masyarakat Islam. Sesungguhnya semangat agama Arab ini akan mempolarisasikan semua jamaah Islam yang lain, sehingga mustahil bagi Israel untuk memelihara eksistensinya. Juga saya peringatkan, agar Israel berusaha keras menjadikan negara Arab sekitarnya menjadi negara-negara sosialis, untuk menemukan kerjasama secara damai antara sosialis Arab dan sosialis Israel."
  7. Lawrence Braoun berkata: "Selama ini para pemimpin kami menakut-nakuti kami dari ancaman berbagai bangsa. Namun setelah kami teliti dengan seksama, ternyata rasa takut kami itu tidak beralasan. Mereka menakut-nakuti kami dengan bangsa Yahudi yang berbahaya, bangsa 'kuning' dari Jepang yang beracun, dan bahayanya bangsa 'merah' (Bolsyewik - Komunis). Kenyataannya, kaum Yahudi menjadi kawan karib kami, kaum komunis menjadi sekutu kami, dan bangsa Jepang ... untuk yang satu ini, sudah ada negara demokrasi besar yang menjamin akan menaklukannya.
    Ternyata, bahaya terbesar yang kami temui adalah Islam. Hanya dialah musuh sebenarnya bagi kami, baik dalam penyebaran atau di dalam setiap sistem yang ada, maupun dalam semangatnya yang sangat menakjubkan."
  8. Moroe Berger berkata: "Sebenarnya ketakutan kami dari bangsa Arab, dan perhatian kami yang berlebih-lebihan kepada bangsa itu, bukan lantaran adanya kekayaan alam berupa ladang-ladang minyak yang melimpah ruah itu, akan tetapi lantaran Islamnya." Kami wajib dan berupaya sekuat tenaga dan kemampuan yang ada, untuk merintangi bersatunya bangsa Arab, yang bisa menguatkan mereka. Karena, bersatu dan kuatnya bangsa itu, berarti bersatu dan kuatnya Islam di seluruh dunia, maka itu berarti kejayaan dan kebangkitan Islam akan segera tumbuh.
  9. Philip Foundatie (seorang Perancis) berkata: "Adalah menjadi kewajiban bagi bangsa Perancis untuk melawan dan menghancurkan Islam di dunia ini, dan menerapkan politik bermusuhan dengan agama itu, serta berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghalangi penyebaran dan kebangkitannya."
  10. Keimon (seorang orientalis Perancis) berkata: "Menurut hemat saya, adalah menjadi kewajiban bagi kita untuk memusnahkan seperlima umat Islam, menghukum sisanya melakukan kerja paksa, menghancurkan Ka'bah di Mekkah, dan memindahkan mayat Muhammad di Medinah ke museum Le Louvre di Paris."
  11. Sebuah media massa barat yang menyatakan: "Tidak diragukan lagi bahwa tugas misi dalam merusak dan mengaburkan aqidah Islam telah menemui kegagalannya. Tetapi tujuan ini bisa dicapai melalui Perguruan-perguruan Tinggi di Barat (juga semua perguruan dan sekolah atau yang semacamnya maupun segala lembaga yang dapat dikuasai atau dipengaruhi oleh Kristen/Yahudi/Israel di dunia ini; peny.). Untuk itu hendaknya dipilih mahasiswa-mahasiswa (orang-orang; peny.) yang mempunyai watak yang lemah dan tidak mempunyai kepribadian serta moral yang rusak dari negara-negara Timur, khususnya dari dunia Islam, agar mereka diberi beasiswa (akses-akses, bantuan-bantuan, kemudahan-kemudahan, sarana dan prasarana, dll.; peny.), sehingga mereka itu bisa menyandang gelar (mendapatkan posisi yang menguntungkan/strategis atau mempunyai pengaruh yang luas dan kuat di masyarakat; peny.), agar mereka bisa membawa misi yang tidak diketahui (oleh orang-orang tersebut; peny.). Agar mereka membina dan mewarnai tingkah laku sosial dan politik di negara-negara Islam (dengan tingkah laku yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran Islam, tetapi dinyatakan oleh orang-orang tersebut sebagai ajaran Islam; peny.). Kami (Kristen/Yahudi/Israel; peny.) berkeyakinan bahwa Perguruan-perguruan Tinggi barat (juga semua perguruan dan sekolah atau yang semacamnya maupun sebagai lembaga yang dapat dikuasai atau dipengaruhi oleh mereka di dunia ini; peny.) harus menggunakan kesempatan yang sebaik-baiknya terhadap dunia Timur (Islam; peny.) yang tergila-gila dengan gelar-gelar ilmiah (maupun gelar-gelar lainnya yang dapat menyatakan bahwa orang-orang itu lebih dari orang-orang kebanyakan yang kemudian orang-orang itu dapat pergunakan untuk memperoleh kenikmatan duniawi semata-mata yang berlimpah-limpah dengan mengabaikan ajaran-ajaran Islam; peny.). Menggunakan mereka sebagai dosen dan intelektual (serta sebagai pengambil keputusan, tokoh masyarakat, dll.; peny.) yang membawa misi (Kristen/Yahudi/Israel dalam rangka menghancurkan Islam; peny.) adalah sangat menguntungkan terhadap tujuan kita (Kristen/Yahudi/Israel; peny.) dengan dalih memajukan (membantu, bersahabat, dll.; peny.) Islam dan orang-orang Islam." (Catatan: semua orang-orang Islam, tokoh-tokoh Islam, ilmuwan-ilmuwan Islam, pedagang-pedagang Islam, bankir-bankir Islam, anak-anak Islam, suami-suami Islam, isteri-isteri Islam, dll. yang murni, yang sejati, yang dengan sungguh-sungguh berjuang menegakkan kebenaran Allaah S. W. T.. di segala bidang kehidupan ini, yang pasti bertentangan kepentingan dengan Kristen/Yahudi/Israel, dibantai habis-habisan dengan mempergunakan segala cara yang mungkin dilakukan oleh mereka, termasuk mempergunakan tangan-tangan orang-orang Islam sendiri yang lemah imannya atau anak-anak kecil atau perempuan-perempuan atau orang-orang lemah atau semua orang yang dapat terhasut untuk membela kepentingan Kristen/Yahudi/Israel; peny.) .
  12. Pernyataan Paus Innocent III bahwa Islam adalah agama "Anti Christ" pada tahun 1050 M , yang bunyinya adalah bahwa agama Islam adalah agama Bid'ah dari Kristen/Yahudi/Israel, sehingga disusun rencana dan strategi penghancuran dan penghapusan Islam di seluruh dunia, yang mana sedemikian canggih dan halusnya sehingga sebagian besar umat Islam yang lemah ilmu dan lemah iman ikut-ikutan menjalankan strategi dan rencana tersebut, bahkan sampai-sampai, ulama tingkat tinggi banyak juga yang terpengaruh ikut-ikutan menjalankan strategi dan rencana tersebut.
  13. "Kepala pastor dalam konperensi pastor, Samuel Zwemer berkata: "Sebenarnya kami mengutus dan membebankan anda sekalian ke negara-negara Muhammadiyah (Islam), bukan dengan tujuan untuk mengkristenkan mereka, karena hal itu adalah suatu kehormatan. Mereka tidak pantas untuk menerimanya.
    Sebenarnya tugas kalian adalah mengeluarkan orang-orang Muslim dari agamanya, agar mereka menjadi mahluk yang putus hubungannya dengan Allah S.W.T. Dengan demikian terputus pula ciri (akhlaq) Islam dari dirinya, yang menjadi sendi dan fondasi dasar dalam kehidupannya. Dengan jerih payah kalian itu, kalian telah menjadi pelopor kemenangan dalam penjajahan dalam negara-negara Islam. Kalian telah berhasil mencuci otak mereka sehingga mereka mau menerima dan menjalankan segala rencana dan siasat kita untuk mengeluarkan mereka dari Islam.
    Kami menginginkan kalian berhasil membuat generasi penerus mereka menjadi generasi santai yang suka membuang waktu dan bermalas-malasan. Memburu hawa nafsu dengan berbagai cara, sehingga hawa nafsu itu merupakan tujuan utama kehidupannya, dan mempertuhankan hawa nafsunya, dan kalau mereka menduduki jabatan penting, juga untuk kepentingan hawa nafsunya. Mereka korbankan segala-galanya untuk kepentingan hawa nafsu.
    Wahai para pastor!
    Laksanakan dan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya tugas yang telah diembankan kepada kalian, dan pasti kalian akan berhasil dengan gemilang."
    Demikianlah pernyataannya, yang diwujudkan dengan memupuk rasa kecewa, frustasi, pesimistis, dan putus asa terus dipompakan. Mabuk-mabukan, diskotik, film porno dan sex bebas dibudayakan, sehingga generasi Islam terlena dan terhanyut sampai jauh dari cita-cita semula yang luhur, hingga aqidah sebagai senjata ampuh yang terakhir ditanggalkan satu demi persatu .
  14. Kardinal Simon (orang kedua setelah Paus di Vatikan), menyatakan: "Andai umat Islam itu bersatu padu di seluruh dunia, dan menyatukan seluruh aspirasinya, saling bantu untuk melepaskan diri dari cengkeraman bangsa Eropa (Kristen/Yahudi/Israel; peny.), lalu mereka berkiblat dan mematuhi segala syariatnya (Islam, peny.), maka mereka akan mampu bangkit dan mengalahkan kita (Kristen/Yahudi/Israel; peny.). Dan wajiblah bagi kita (Kristen/Yahudi/Israel; peny.) untuk menyusun program demi memecah belah, menghalangi kebangkitan mereka (Islam; peny.) 
  15. Eks PM Inggris, James Callaghan berkata dalam wawancara tentang konperensi Qoud Lobby: "Sebenarnya di antara topik yang hendak dibicarakan ialah masalah Iran". Ditegaskan kemudian: "Masalah Iran itu mempunyai akar yang mendalam dan kuat, karena kita juga harus membicarakan masalah Turki, Pakistan dan Timur Tengah". Ditegaskan lagi: "Memang sulit bagi anda untuk memahami apa yang terjadi dalam masalah ini. namun saya sebagai seorang Kristen yang murni, akan mengatakan kepadamu: "Di sana ada musuh terbesar yang harus kami musnahkan, sampai ke akar-akarnya. Dia senantiasa menghalangi setiap rencana dan gagasan kami. Musuh kami itu adalah Aqidah (ajaran Islam; peny.), oleh sebab itulah dalam konperensi kali ini, kami fokuskan pada masalah yang sangat vital itu."
  16. Ben Gaurion seorang Kristen/Yahudi/Israel berkata: "Tidak ada yang paling menakutkan saya selain kalau dunia Arab akan melahirkan seorang Muhammad baru" .

Rudal Meluncur ke Negara Lain, Berarti Perang

Posted by Muhammad Rifqi Aziz 22.34, under , | No comments

 



VIVAnews - Peluncuran roket RX-420 di Garut, Jawa Barat, Kamis 2 Juli 2009 punya arti penting, tak hanya untuk kepentingan ilmiah, tapi juga kemajuan militer Indonesia.  Juru Bicara TNI, Marsekal Muda Sagom Tamboen mengatakan sebagai negara berdaulat Indonesia harus memiliki rudal.

"Memiliki rudal bukan untuk perang, tapi dengan rudal kita jadi  memiliki daya tangkal," kata Sagom ketika dihubungi VIVAnews, Kamis 2 Juli 2009.

Bagaimanapun, kata dia, rudal adalah bagian dari peralatan yang sangat dibutuhkan. "Kita tak berharap [rudal] digunakan. Kalau diluncurkan ke negara lain itu berarti perang. Bagi bangsa kita, itu jalan terakhir," tambah Sagom.

Tak diketahui pasti berapa kekuatan rudal yang dimiliki Indonesia. Sebelumnya, Sagom mengakui TNI sudah menggunakan rudal-rudal produksi dalam negeri.

Penelusuran VIVAnews, pada tahun 2007, TNI pernah melakukan uji coba tujuh jenis rudal di Selat Sunda, Banten.

Rudal Exocet MM-38, Seacat, Mistral, Strela, AL-I, RBU dan Torpedo Sut serta satu bom laut dipastikan ada dalam daftar persenjataan TNI. Rudal Exocet, buatan Perancis, diketahui sebagai salah satu senjata strategis yang dimiliki TNI AL dengan berat 700 kg untuk satu unit dan panjang empat meter.

Selain itu, ada juga lagi rudal Harpoon yang digunakan TNI Angkatan Laut.

Pada 14 Juni 2008, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno mengaku TNI Angkatan Laut telah memiliki rudal buatan China C-802.

Persenjataan milik Indonesia sempat morat-marit karena embargo persenjataan Amerika Serikat yang diberlakukan pasca tragedi Santa Cruz, Timor Leste tahun 1992.

Departemen Pertahanan lantas mengalihkan ketergantungan asing ke dalam negeri. Bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), keduanya sedang mengembangkan roket kaliber 70 milimeter sebagai roket militer yang dilengkapi hulu ledak.

Departemen juga bekerjasama dengan PT Pindad, pabrik senjata dalam negeri, melakukan penelitian hulu ledak kaliber 122 milimeter. Roket yang sedang dikembangkan adalah roket dari tanah ke tanah (ground to ground) maupun dari udara ke tanah (air to ground). Departemen juga  melakukan penelitian tentang penguatan materi energi yang bersifat eksplosif dan protelan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengakui uji coba Roket RX-420 dalam rangka membuat senjata alternatif, yakni rudal berpangkal di darat.

Juwono mengatakan Departemen Pertahanan sedang menghitung apakah senjata rudal yang berpangkal didarat itu lebih mahal dari pembelian kapal dan pesawat. "Sedang dipertimbangkan dari anggarannya. Apakah perlu rudal itu cukup sebagai penangkal, atau masih perlu kapal laut dan udara. Anggarannya dari Dephan," ujar Juwono di Universitas Paramadina Mulya, Jakarta, Kamis 2 Juli 2009.

Waspadalah Jika Berhubungan Militer dengan AS

Posted by Muhammad Rifqi Aziz 22.18, under | No comments


 

Anggota Komisi I DPR RI Paskalis Kossay mengingatkan Pemerintah agar berhati-hati dan waspada dalam membangun kerja sama militer dan pertahanan secara keseluruhan dengan Amerika Serikat.

“Kita tidak boleh lengah membangun kerja sama dengan mereka. Posisinya harus jelas, jangan sampai kita hanya jadi semacam `pembantu` untuk mengamankan kepentingan mereka (AS), terutama di Selat Malaka serta dalam rangka menghadapi ekspansi China,” ujar anggota Fraksi Partai Golkar itu di Jakarta, Selasa (15/6).

Ia mengingatkan hal itu untuk merespons informasi telah tercapainya kerangka kesepakatan kerja sama pertahanan antara RI dengan AS belum lama ini.
Paskalis Kossay juga mengingatkan penting dan strategisnya posisi Indonesia dalam geo-strategy global yang merupakan posisi tawar yang harus diandalkan.

“Kita semua tahu, mengapa Indonesia `diminati` bangsa-bangsa lain sejak tempo dulu. Itu karena posisi strategis kita, bukan hanya kepemilikan atas sumber kekayaan alam,” ungkapnya.
Posisi RI, menurutnya, sangat vital di mata Amerika, karena berada di antara dua benua, dua samudera serta alur niaga terbesar di dunia.

“Ini harus jadi kerangka dasar kerja sama pertahanan, di samping dasar politik luar negeri yang kita anut yakni sistem politik luar negeri yang bebas aktif, tidak memihak pada salah satu kekuatan,” tandas Paskalis Kossay. (irib)

3 Relawan MER-C Lanjutkan Misi ke Gaza Bangun Rumah Sakit Indonesia

Posted by Muhammad Rifqi Aziz 22.14, under | No comments



Jakarta – Relawan MER-C yang ikut dalam kapal kemanusiaan Mavi Marmara — yang kini telah berada di Yordania — tidak ikut pulang ke Indonesia. Relawan MER-C ini akan melanjutkan misi membangun rumah sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
“Mereka nggak pulang. Kita ingin melanjutkan misi lagi ke Gaza membangun rumah sakit Indonesia di sana,” kata Ketua Presidium MER-C Joserizal Jurnalis kepada detikcom, Senin (7/6/2010).

Jose mengatakan, selain misi itu, relawan MER-C juga akan menemani jurnalis dari Hidayatullah-Sahabat Al Aqsa, Surya Fachrizal, yang kini dirawat di rumah sakit militer di Amman, Yordania.
“Kita ada dr Arief. Tadi malam dia nungguin Surya. Karena hanya kita yang ada dokternya. MER-C akan siaga bergiliran menunggu Surya,” jelasnya.

Menurut Jose, pihaknya akan melanjutkan perjalanan ke Gaza melalui darat. 2 relawan MER-C yang akan berangkat duluan yakni Abdillah Onim dan Nur Ikhwan. Keduanya berangkat melalui Kairo ke Gaza.
Untuk Nur Fitri (Ketua relawan MER-C) akan berangkat ke Turki untuk konsolidasi setelah itu baru pulang ke Indonesia. Sedangkan dr Arief akan menyusul setelah kondisi Surya membaik dan dipulangkan ke Indonesia.

“Transportasi kita nanti lewat darat dengan taksi bisa, bisa juga pesawat. Lihat kondisinya. Sedangkan dr Arief akan nyusul. Dia berani sendiri, sudah pernah di Gaza 3 bulan,” ujarnya.
Namun relawan MER-C ini masih menunggu proses visa ke Mesir. Visa sudah diurus sejak tiba di Yordania. Setelah visa selesai, baru kedua relawan akan berangkat ke Gaza.

“Kita punya tanggung jawab karena dana yang sudah dikumpulkan untuk bangun rumah sakit di sana dan membantu saudara kita di Palestina,” imbuhnya.
Relawan MER-C juga sudah tahu risiko dan konsekuensi yang akan mereka terima dengan tetap berangkat ke Gaza. “Ya mereka kan sudah tahulah risikonya apa. Kita merasa ingin terlibat karena ada dokter, insinyur pengawasan pembangunan dan logistik,” ungkapnya.

WNI yang menjadi penumpang Mavi Marmara ada 12 orang. Lima WNI di antaranya akan tiba di Jakarta sore nanti. Mereka adalah 4 aktivis dari Kispa, Ferry Nur, Hardjito Warno, Muhendri Muchtar, Okvianto Baharudin, dan jurnalis TVOne M Yasin.(detik)



Iran Produksi Massal Rudal Berdaya Ledak Tinggi

Posted by Muhammad Rifqi Aziz 22.12, under | No comments

ImageIran memproduksi massal rudal-udara yang akan dipasang dipesawat tempur yang dilengkapi radar yang mampu menghancurkan target dengan tingkat ketepatan tinggi.
Hal itu dikonfirmasikan oleh Wakil Komandan Angkatan Udara Iran, Jenderal Sayyed Mohammad Alavi, kepada IRNA hari ini (16/3). Dikatakannya, “Para ahli Angkatan Udara Iran mulai memproduksi secara massal rudal dilengkapi radar yang kemampuannya telah dioptimalkan dan dipasang pada jet tempur.”
pada hari Rabu.

Ditambahkannya bahwa tingkat ketepatan rudal radar sangat tinggi dalam menghancurkan target. Selain daya jangkaunya, daya rusaknya pun juga telah ditingkatkan.
Pejabat militer Iran itu menegaskan bahwa kemampuan Angkatan Udara Iran meningkat pesat, bahkan kemampuan armada Angkatan Udara Iran di atas rata-rata kemampun negara-negara regional.
Jenderal Alavi menjelaskan bahwa rudal tersebut telah diujicoba di berbagai operasi dan hasilnya sangat memuaskan.

Iran telah memulai program kemandirian dalam industri pertahanan negara dan memprakarsai sejumlah proyek produksi perangkat keras militer, termasuk memproduksi kendaraan militer udara dan laut seperti kapal selam, kapal tempur, dan berbagai jenis rudal.(irib)

Blog Ini. Diberdayakan oleh Blogger.

About

Berita Panas, Berita Terbaru, Berita Lama, Berita Unik, Berita Aneh, semuanya ada di sini.