Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Senin (24/9), langkah ini dilakukan untuk menerapkan jaringan Internet dalam negeri agar berbeda dengan internasional. Selain Gmail, akses ke situs pencari Google juga diblokir begitu pula akses melalui jaringan protokol aman. Penasehat hukum di kantor kejaksaan Pemerintah Iran Abdul Samad Khoramabadi mengatakan pemblokiran ini diumumkan melalui pesan singkat pada seluruh pengguna telepon seluler di Iran. "Ada permintaan dari warga, Google dan Gmail akan diblokir secara nasional sampai ada pemberitahuan selanjutnya," kata bunyi pesan singkat itu.
Anggota Komite Komunikasi Parlemen Iran Muhammad Suleimani mengatakan, meski langkah itu dilakukan akses Internet internasional tidak akan diputus. "Memutus akses ke Internet sepenuhnya tidak mungkin. Itu sama saja menghukum negara ini. Tapi penyaringan situs tetap dilakukan," katanya.
Pemerintah Iran mengklaim Internet dalam negeri bakal lebih cepat, aman, serta bersih dari muatan non-Islam. Aliran data juga lebih terawasi.
Gmail selama ini sering diakses para pelaku usaha untuk berkomunikasi dan mengirim dokumen ke perusahaan asing. Pemerintah Iran pernah memblokir sementara akses Google dan Gmail menjelang pemilihan umum parlemen, awal Maret tahun ini.
Penelusuran akses Google memperlihatkan pemblokiran itu tidak langsung. Namun pengguna di beberapa tempat di Ibu Kota Teheran mengaku tidak bisa mengakses akun Gmail kecuali menggunakan perangkat lunak jaringan pribadi (VPN).
Perangkat lunak VPN sudah biasa digunakan kalangan teknologi informasi Iran untuk lolos dari sensor meski jaringan mereka seringkali diputus pemerintah.
0 komentar:
Posting Komentar