Ilustrasi. Foto: Tangguh Putra/okezone
SEMARANG - Pengamat ekonomi dari UGM, Sri Adiningsih mengungkapkan bila Indonesia harus mempertimbangkan invasi produk yang datang dari luar negeri. Seperti dari China.
"Serangan produk dari China sangatlah besar pengaruhnya di perekonomian kita. Di Jawa Tengah banyak pengusaha yang turun level usahanya akibat dari serangan produk China itu," ungkap Sri, setelah memberikan pemaparan di Seminar Peran Perbankan Green Economy, di Semarang, Sabtu (2/4/2011).
Dia menceritakan, penurunan level tersebut dari usaha menengah ke usaha kecil, misalnya dulu pengusaha tersebut merupakan usaha produksi, kini berubah menjadi distributor karena tidak mampu lagi bersaing.
Maka dari itu, jika dukungan dari pemerintah tidak lagi didapat, maka pencapaian angka per kapita sebesar USD5.000 per tahun itu akan sangat mustahil. Karena kondisi saat ini masih saja banyak yang menyebabkan pemburukan perekonomian Tanah Air.
Sekadar informasi, Indonesia diharapkan pada 2015 mendatang akan mencapai angka pendapatan per kapita sebesar USD.5000 per tahun. Sehingga bisa membuat Tanah Air bisa menjadi negara kelas menengah dunia.
Menurut Sri, hal ini tentu akan sangat baik sekali bagi perekonomian Indonesia. Di mana Presiden pernah menyampaikan pada 2011 angka per kapita sebesar USD3.000 sudah dicapai.(ade)
0 komentar:
Posting Komentar