PLTN Fukushima. Foto: AFP
LONDON - Setelah tragedi kebocoran reaktor nuklir di Fukushima Dai-Ichi Jepang beberapa waktu lalu, nuklir berubah menjadi ancaman yang menakutkan bagi banyak negara. Sejumlah negara semakin memperketat dan waspada akan rencana pengembangannya.
Namun, menurut laporan Oxford University Smith School of Enterprise and Environment (SSEE), nuklir adalah bahan bakar yang paling murah untuk menghasilkan listrik. Bahkan Inggris disarankan harus membangun pembangkit tenaga nuklir.
Saran untuk Inggris ini mencuat ketika negara tersebut seharusnya tidak memprovokasi untuk membuat rencana pembangunan bagi energi nuklir usai terjadinya gempa tsunami Jepang.
Dilansir dari Reuters, Minggu (3/4/2011), jika pemerintah Inggris tidak terpengaruh kasus Jepang dan segera membangun reaktor nuklirnya, mereka dapat menghemat hingga puluhan miliar pound dan menyimpan bahan bakar lain agar aman.
David Raja, mantan penasehat utama pemerintah Inggris dan Direktur SSEE mengatakan bahwa membangun reaktor nuklir baru dapat mengurangi dampak pemanasan global daripada menggunakan bahan bakar alternatif dari fosil. Hal ini bila dilihat dari sisi dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat nuklir.
"Coba kita lihat data, 15 ribu orang meninggal karena tsunami, bukan karena radiasi nuklir. Dalam minggu yang sama pula, 30 penambang batu bara meninggal dalam pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, ini sangat berbahaya," katanya.
Menurutnya, pembangunan pembangkit tenaga nuklir tidak akan seberbahaya membangun pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.(ade)
0 komentar:
Posting Komentar