VIVAnews - Muammar Khadafi menunjukkan diri masih kuat menghadapi serangan udara pasukan Koalisi dan aksi pemberontak. Pemimpin Libya itu mengacungkan kepalan tangannya dari atas sebuah mobil di hadapan para pendukung di Tripoli - pada hari yang sama saat Koalisi pimpinan NATO kembali membombardir kota itu, Kamis 14 April 2011.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), pada Jumat dini hari waktu setempat, giliran putri Khadafi yang tampil di depan umum. Aisha Khadafi menyatakan bahwa ayahnya dan rakyat Libya tidak gentar dengan serangan koalisi.
"Tinggalkan langit negeri kami bersama bom-bom kalian. Kita sebagai rakyat tidak dapat dikalahkan," seru Aisha di reruntuhan bangunan Bab al-Aziziyah. Tepat 25 tahun lalu, bangunan yang pernah dihuni Khadafi dan keluarganya itu dibom oleh jet tempur Amerika Serikat (AS).
Saat itu, AS membalas teror bom yang diduga dilakukan intel Libya di suatu diskotik di Jerman, yang menewaskan dua tentara Amerika. Khadafi selamat dari pengeboman AS itu, namun seorang putri angkatnya tewas.
Saat ini, Khadafi belum menunjukkan tanda-tanda mau mundur dari kekuasaan, seperti yang dituntut pemberontak dan pasukan Koalisi pimpinan NATO, yang dipelopori AS, Inggris, dan Prancis. Sejak beraksi dua bulan lalu, pasukan pemberontak belum berhasil mengalahkan rezim Khadafi kendati sudah mendapat dukungan serangan udara dari pasukan Koalisi dalam hampir sebulan terakhir.
Bahkan, stasiun televisi pemerintah Libya menayangkan Khadafi berkeliling Tripoli dengan mobil SUV. Memakai jas dan berkaus hitam, serta mengenakan kaca mata hitam dan topi, Khadafi muncul dari atap mobil sambil mengacungkan tinju kepada para pendukungnya. Kemunculan Khadafi itu berlangsung pada hari yang sama setelah Koalisi membombardir sasaran militer dan sipil di Tripoli.
Stasiun televisi Libya mengungkapkan serangan udara itu menimbulkan korban jiwa di pihak sipil. Namun, menurut AP, kabar itu belum dikonfirmasi.
NATO mengklaim dalam 24 jam terakhir telah melakukan 153 kali misi serangan udara. Serangan itu menghancurkan 13 bunker, satu tank, dan satu kendaraan lapis baja pengangkut personil di Tripoli dan tiga peluncur roket di Brega.
0 komentar:
Posting Komentar