VIVAnews -
Lukisan Mona Lisa asli, yang kabur dan retak-retak, masih tergantung di
dinding Museum Louvre, Paris. Ukurannya tak seberapa besar, 77 x 53
centimeter, tapi senyum enigmatiknya menembus kaca antipeluru yang
melindunginya, mampu menyandera imaji pikiran manusia.
Selama 500 tahun keberadaannya, tak ada lukisan yang semisterius Mona Lisa. Orang-orang yang percaya teori konspiratif mencari-cari simbol yang mungkin berisi pesan tersembunyi Leonardo Da Vinci, juga mencoba menebak siapa sesungguhnya sosok yang menjadi model lukisan Sang Maestro.
Sejumlah ahli berpendapat, model lukisan Mona Lisa, yang disebut La Gioconda dalam Bahasa Italia, atau La Joconde dalam Bahasa Prancis adalah potret dari Lisa Gherardini Del Giocondo, gadis dari keluarga bangsawan kecil desa yang menikahi saudagar kaya raya, Francesco Del Giocondo.
Berdasarkan petunjuk itulah, perburuan Mona Lisa dimulai. Sebuah tim yang dipimpin Silvano Vinceti, investigator seni berjuluk 'Indiana Jones modern' kini sedang melakukan ekskavasi di bekas barak militer yang dulunya adalah Biara St Orsola di Florence, Italia.
Tim baru-baru ini mengungkapkan perkembangan terbaru yang mereka dapatkan. Dalam konferensi pers baru-baru ini, tim mengaku menemukan kerangka seorang perempuan di bawah altar gereja. Itu kerangka keempat yang didapat sejak tahun lalu.
Namun, "tulang itu bukan milik Mona Lisa," kata Silvano Vinceti, direktur Committee for the Promotion of Historic and Cultural Heritage.
Lalu apa hubungannya dengan Lisa Gherardini alias Mona Lisa?
Vinceti menambahkan, meski bukan target yang dicari, kerangka itu memberi petunjuk ke makam Mona Lisa. "Ia mungkin berada di bawahnya," tambah dia.
Untuk diketahui, proyek ambisius Vinceti bertujuan merekonstruksi wajah dari tengkorak Lisa Gherardini, apakah fiturnya cocok dengan lukisan Mona Lisa.
Petunjuk Penting
Seperti halnya klaim kontroversial, seperti huruf dan angka yang tersembunyi di balik lukisan Mona Lisa, Vinceti juga mendasarkan misinya pada dokumen yang ditemukan oleh sejarawan Giuseppe Pallanti beberapa tahun lalu.
Sejarawan yang tak terlibat dalam proyek ini, menelusuri kehidupan Lisa dari kelahirannya pada 15 Juni 1479, hingga kematiannya pada usia 63 tahun.
Pallanti menemukan beberapa dokumen penting, seperti wasiat sang suami, Francesco del Giocondo. Saudagar itu meminta putri termudanya, Marietta, untuk mengurus "istri tercintanya", Lisa.
Saat itu, Marietta, satu dari lima anak Lisa dan Francessco telah menjadi seorang biarawati, jadi ia membawa ibunya untuk dirawat di biara terdekat, St Orsola.
Lisa berada di sana hingga ajal menjemput pada 15 Juli 1545, berdasarkan dokumen "Book of the Dead" yang ditemukan Pallanti dalam arsip gereja.
Catatan itu juga mengungkap, seluruh jemaat gereja menghadiri pemakamannya, menunjukkan Lisa lumayan dikenal dalam masyarakat Florentina.
Menurut Vinceti, apa yang tertera dalam dokumen kuno itu juga mendukung penemuan kerangka terbaru. "Buku catatan yang disimpan para biarawati menyebut kerangka itu adalah milik Maria Del Riccio, perempuan kaya yang meninggal tahun 1609," kata dia.
Vinceti menambahkan, hanya Maria Del Riccio dan Lisa Gherardini, yang keduanya bukan biarawati, yang makamnya diperlakukan khusus dalam biara itu.
"Metode penguburan yang dilakukan kala itu terhadap orang-orang sekuler (bukan biarawati) adalah menumpuk makam di atas yang lain," kata Vinceti.
Tak hanya itu, berdasarkan analisis georadar, para analis berpendapat, ada makam lain yang terkubur di bawah kerangka yang ditemukan. "Karena Maria Del Riccio meninggal pada 1609, besar kemungkinan kami telah menemukan makam Lisa Gherardini," kata dia. Yang harus dilakukan tim adalah meneruskan penggalian itu.
Para arkeolog akan melanjutkan ekskavasi hingga Oktober mendatang. Semua kerangka yang ditemukan akan dites untuk diidentifikasi. Terutama, tulang diduga milik Lisa Gherardini, yang akan diuji genetik dengan pembanding DNA dari Bartolomeo dan Piero, dua putranya yang dimakamkan di gereja Santissima Annunziata di Florence.
"Apakah kami menemukan Mona Lisa atau tidak, itu akan diumumkan awal tahun depan," kata Vinceti.
Selama 500 tahun keberadaannya, tak ada lukisan yang semisterius Mona Lisa. Orang-orang yang percaya teori konspiratif mencari-cari simbol yang mungkin berisi pesan tersembunyi Leonardo Da Vinci, juga mencoba menebak siapa sesungguhnya sosok yang menjadi model lukisan Sang Maestro.
Sejumlah ahli berpendapat, model lukisan Mona Lisa, yang disebut La Gioconda dalam Bahasa Italia, atau La Joconde dalam Bahasa Prancis adalah potret dari Lisa Gherardini Del Giocondo, gadis dari keluarga bangsawan kecil desa yang menikahi saudagar kaya raya, Francesco Del Giocondo.
Berdasarkan petunjuk itulah, perburuan Mona Lisa dimulai. Sebuah tim yang dipimpin Silvano Vinceti, investigator seni berjuluk 'Indiana Jones modern' kini sedang melakukan ekskavasi di bekas barak militer yang dulunya adalah Biara St Orsola di Florence, Italia.
Tim baru-baru ini mengungkapkan perkembangan terbaru yang mereka dapatkan. Dalam konferensi pers baru-baru ini, tim mengaku menemukan kerangka seorang perempuan di bawah altar gereja. Itu kerangka keempat yang didapat sejak tahun lalu.
Namun, "tulang itu bukan milik Mona Lisa," kata Silvano Vinceti, direktur Committee for the Promotion of Historic and Cultural Heritage.
Lalu apa hubungannya dengan Lisa Gherardini alias Mona Lisa?
Vinceti menambahkan, meski bukan target yang dicari, kerangka itu memberi petunjuk ke makam Mona Lisa. "Ia mungkin berada di bawahnya," tambah dia.
Untuk diketahui, proyek ambisius Vinceti bertujuan merekonstruksi wajah dari tengkorak Lisa Gherardini, apakah fiturnya cocok dengan lukisan Mona Lisa.
Petunjuk Penting
Seperti halnya klaim kontroversial, seperti huruf dan angka yang tersembunyi di balik lukisan Mona Lisa, Vinceti juga mendasarkan misinya pada dokumen yang ditemukan oleh sejarawan Giuseppe Pallanti beberapa tahun lalu.
Sejarawan yang tak terlibat dalam proyek ini, menelusuri kehidupan Lisa dari kelahirannya pada 15 Juni 1479, hingga kematiannya pada usia 63 tahun.
Pallanti menemukan beberapa dokumen penting, seperti wasiat sang suami, Francesco del Giocondo. Saudagar itu meminta putri termudanya, Marietta, untuk mengurus "istri tercintanya", Lisa.
Saat itu, Marietta, satu dari lima anak Lisa dan Francessco telah menjadi seorang biarawati, jadi ia membawa ibunya untuk dirawat di biara terdekat, St Orsola.
Lisa berada di sana hingga ajal menjemput pada 15 Juli 1545, berdasarkan dokumen "Book of the Dead" yang ditemukan Pallanti dalam arsip gereja.
Catatan itu juga mengungkap, seluruh jemaat gereja menghadiri pemakamannya, menunjukkan Lisa lumayan dikenal dalam masyarakat Florentina.
Menurut Vinceti, apa yang tertera dalam dokumen kuno itu juga mendukung penemuan kerangka terbaru. "Buku catatan yang disimpan para biarawati menyebut kerangka itu adalah milik Maria Del Riccio, perempuan kaya yang meninggal tahun 1609," kata dia.
Vinceti menambahkan, hanya Maria Del Riccio dan Lisa Gherardini, yang keduanya bukan biarawati, yang makamnya diperlakukan khusus dalam biara itu.
"Metode penguburan yang dilakukan kala itu terhadap orang-orang sekuler (bukan biarawati) adalah menumpuk makam di atas yang lain," kata Vinceti.
Tak hanya itu, berdasarkan analisis georadar, para analis berpendapat, ada makam lain yang terkubur di bawah kerangka yang ditemukan. "Karena Maria Del Riccio meninggal pada 1609, besar kemungkinan kami telah menemukan makam Lisa Gherardini," kata dia. Yang harus dilakukan tim adalah meneruskan penggalian itu.
Para arkeolog akan melanjutkan ekskavasi hingga Oktober mendatang. Semua kerangka yang ditemukan akan dites untuk diidentifikasi. Terutama, tulang diduga milik Lisa Gherardini, yang akan diuji genetik dengan pembanding DNA dari Bartolomeo dan Piero, dua putranya yang dimakamkan di gereja Santissima Annunziata di Florence.
"Apakah kami menemukan Mona Lisa atau tidak, itu akan diumumkan awal tahun depan," kata Vinceti.
Sumber: Discovery
0 komentar:
Posting Komentar