Usamah
bin Ladin tewas pada 1 Mei lalu. Namun rupanya warga AS pun ada yang
tak puas dengan keterangan pemerintah AS terhadap kematian Usamah.
Redaktur laman gaya hidup Gizmodo, Sam Biddle, akhirnya mencoba
mengorek lebih jauh lagi perihal kematian Usamah. Benarkah negaranya
terlibat dan sejauh mana bukti-bukti yang ada.
Biddle menggunakan jalur Freedom of Information Act (FOIA). Ia meminta akses data ke Dephan AS yaitu Pentagon soal bukti-bukti lengkap yang menyatakan pemerintah AS terlibat atau memiliki dokumen soal tewasnya Usamah. Lewat jalur FOIA, pemerintah AS wajib menjelaskan serinci mungkin permintaan yang diajukan oleh warga negaranya. Bahkan kalau tak puas dengan jawabannya, warga negara masih bisa mendesak Dephan untuk banding informasi itu.
Apa hasilnya dari permintaan Biddle? Cukup mengejutkan. Ternyata pemerintah AS tak memiliki selembar dokumen pun, termasuk foto dan atau video, atau cuplikan video terkait pemakaman Usamah di laut maupun operasi itu.
William T Kammer, kepala divisi Freedom on Information Direktorat Jasa Eksekutif Dephan AS, mengatakan pada Biddle bahwa ia tak menemukan satu bukti pun soal Usamah tewas! Kammer meminta informasi ini ke sejumlah pihak di dalam Dephan AS. Pertama, ia meminta ke Office of the Chairman of the Joint Chief Staff (OCJC). "Kami telusuri ke Direktorat Operasi Global yang biasanya menyimpan seluruh dokumen soal operasi, kami mencari hard copy maupun data elektronik. Tapi tak ada catatan satupun tentang itu. Kami juga mencari data dari email Ketua Joint Chiefs of Staff AS Admiral Mike Mullen, hasilnya pun nihil. Kami mencari dalam server maupun hard disk lainnya, juga tidak ada rekaman soal tewasnya Usamah," demikian Kammer. Pencarian itu dibatasi oleh jangka waktu 1 Mei-31 Mei 2011.
Kammer mencoba jalan lain. Ia ke US Special Operations Command (USSOCOM). Tugas komando ini adalah untuk menghancurkan setiap ancaman teroris yang ada. Artinya, setiap ada operasi khusus yang melibatkan angkatan bersenjata AS, maka USSOCOM mengetahuinya. Hasilnya pun serupa. "USSOCOM mencari dokumen di markas dan di sejumlah tempat lain, tak ada rekaman apapun terkait permintaan Anda soal Usamah bin Ladin. Kami mencari lewat sistem pencarian spesifik maupun hard copy dan data elektronik termasuk email, tetap tidak ada!" kata Kammer.
Dua jalan buntu. Kammer mencoba alternatif ketiga. Dengan asumsi Usamah, sesuai pernyataan AS bahwa dikubur di laut, maka USS Carl Vinson harusnya mengetahui operasi tersebut. Kammer meminta data ke USS Carl Vinson. Komando AL Armada Pasifik menegaskan tak ada satupun prajurit AS yang merekam, memfoto, penguburan Usamah ke laut. Kammer juga sempat memeriksa sistem email kapal induk tersebut, siapa tahu ada yang berdiskusi soal Usamah, ternyata tak ada satupun hasilnya.
Pernyataan Dephan ini tentu saja aneh. Karena operasi khusus membunuh Usamah adalah operasi tingkat tinggi. Bahkan detik-detik penggerebakannya disaksikan oleh Presiden AS Barack Obama dan Menlu Hillary Clinton.
"Lha, kalau tidak ada satupun di militer AS yang punya bukti Usamah telah tewas, apakah ia benar-benar tewas? Atau bagaimana?" tanya Biddle dengan gusar.
Anda pilih percaya yang mana? Usamah tewas atau ternyata....
Biddle menggunakan jalur Freedom of Information Act (FOIA). Ia meminta akses data ke Dephan AS yaitu Pentagon soal bukti-bukti lengkap yang menyatakan pemerintah AS terlibat atau memiliki dokumen soal tewasnya Usamah. Lewat jalur FOIA, pemerintah AS wajib menjelaskan serinci mungkin permintaan yang diajukan oleh warga negaranya. Bahkan kalau tak puas dengan jawabannya, warga negara masih bisa mendesak Dephan untuk banding informasi itu.
Apa hasilnya dari permintaan Biddle? Cukup mengejutkan. Ternyata pemerintah AS tak memiliki selembar dokumen pun, termasuk foto dan atau video, atau cuplikan video terkait pemakaman Usamah di laut maupun operasi itu.
William T Kammer, kepala divisi Freedom on Information Direktorat Jasa Eksekutif Dephan AS, mengatakan pada Biddle bahwa ia tak menemukan satu bukti pun soal Usamah tewas! Kammer meminta informasi ini ke sejumlah pihak di dalam Dephan AS. Pertama, ia meminta ke Office of the Chairman of the Joint Chief Staff (OCJC). "Kami telusuri ke Direktorat Operasi Global yang biasanya menyimpan seluruh dokumen soal operasi, kami mencari hard copy maupun data elektronik. Tapi tak ada catatan satupun tentang itu. Kami juga mencari data dari email Ketua Joint Chiefs of Staff AS Admiral Mike Mullen, hasilnya pun nihil. Kami mencari dalam server maupun hard disk lainnya, juga tidak ada rekaman soal tewasnya Usamah," demikian Kammer. Pencarian itu dibatasi oleh jangka waktu 1 Mei-31 Mei 2011.
Kammer mencoba jalan lain. Ia ke US Special Operations Command (USSOCOM). Tugas komando ini adalah untuk menghancurkan setiap ancaman teroris yang ada. Artinya, setiap ada operasi khusus yang melibatkan angkatan bersenjata AS, maka USSOCOM mengetahuinya. Hasilnya pun serupa. "USSOCOM mencari dokumen di markas dan di sejumlah tempat lain, tak ada rekaman apapun terkait permintaan Anda soal Usamah bin Ladin. Kami mencari lewat sistem pencarian spesifik maupun hard copy dan data elektronik termasuk email, tetap tidak ada!" kata Kammer.
Dua jalan buntu. Kammer mencoba alternatif ketiga. Dengan asumsi Usamah, sesuai pernyataan AS bahwa dikubur di laut, maka USS Carl Vinson harusnya mengetahui operasi tersebut. Kammer meminta data ke USS Carl Vinson. Komando AL Armada Pasifik menegaskan tak ada satupun prajurit AS yang merekam, memfoto, penguburan Usamah ke laut. Kammer juga sempat memeriksa sistem email kapal induk tersebut, siapa tahu ada yang berdiskusi soal Usamah, ternyata tak ada satupun hasilnya.
Pernyataan Dephan ini tentu saja aneh. Karena operasi khusus membunuh Usamah adalah operasi tingkat tinggi. Bahkan detik-detik penggerebakannya disaksikan oleh Presiden AS Barack Obama dan Menlu Hillary Clinton.
"Lha, kalau tidak ada satupun di militer AS yang punya bukti Usamah telah tewas, apakah ia benar-benar tewas? Atau bagaimana?" tanya Biddle dengan gusar.
Anda pilih percaya yang mana? Usamah tewas atau ternyata....
Sumber: Gizmodo
Via: Republika
Via: Republika
1 komentar:
OSAMA ITU ORANG NYA AMERIKA, JADI NDAK ADA BENARNYA KALAU OSAMA ITU MUSUH AMERIKA
Posting Komentar