Rabu, 13 Juni 2012

Pasar Trajan: Permata yang Diabaikan di Jantung Kota Roma

Posted by Muhammad Rifqi Aziz 09.19, under ,,, | No comments

Di sebuah jalan yang padat, tempat para wisatawan berjalan-jalan di jantung kota Roma kuno, terdapat sebuah pintu masuk ke salah satu monumen Kota Abadi yang paling luar biasa dan diabaikan: Pasar Trajan.

Dibangun pada abad kedua sebagai sebuah rangkaian kantor berkubah, kompleks arsitektur tersebut berfungsi sebagai benteng, biara dan barak selama berabad-abad.

Ini dia salah satu pusat administrasi tertua di dunia, Pasar Trajan. (AFP Photo/Gabriel Bouys)Berlokasi di lereng bukit yang menghadap ke Forum Romawi, monumen yang sudah berusia hampir 2.000 tahun tersebut menawarkan pemandangan spektakuler dari Koloseum.

Situs itu sering disebut sebagai "pusat perbelanjaan tertua di dunia," namun julukan tersebut adalah sesuatu yang keliru karena tempat itu tidak pernah menjadi pasar utama bagi Kekaisaran Roma, ujar direktur situs, Lucrezia Ungaro, kepada AFP.

"Tempat itu seperti sebuah pusat administrasi besar untuk mengelola Forum Trajan yang terletak tepat di sampingnya. Anda harus membayangkan kantor-kantor, ruang rapat yang ramai oleh pegawai negeri," ujarnya.

Monumen itu terdapat dalam kawasan seluas ribuan meter persegi dan dibagi menjadi enam lantai dengan puluhan lengkungan. Tiga jalur untuk pejalan kaki melewati tempat tersebut, antara lain Via Biberatica kuno, yang diaspal dengan blok basal yang besar dan kuat.

Kaisar Trajan berkuasa antara abad 53 hingga 117 dan terkenal lewat bangunan publiknya yang luas, serta penaklukan yang memperluas kekaisaran tersebut.

Pilar Trajan di sebelah pasar merupakan simbol untuk memperingati kemenangannya dalam Perang Dacia ketika Roma mengambil alih kekuasaan di daerah yang luas antara Laut Hitam dan Laut Adriatik.

Aula Besar (Great Hall) yang megah memiliki pemandangan yang paling spektakuler namun wisatawan yang lelah juga dapat menemukan tempat untuk bersantai di Taman Milisi, sebuah surga di tengah lalu lintas padat di Roma untuk melihat Menara Milisi yang dibangun pada abad pertengahan.

Menara berbata merah — tertinggi di Roma — ini dibangun antara abad ke-12 dan ke-13 oleh keluarga bangsawan yang mengubah situs tersebut menjadi sebuah benteng.

Pada abad ke-16, kawasan itu kembali diambil alih oleh sekelompok biarawati Dominika yang mengubahnya menjadi sebuah biara yang bertahan selama tiga abad.

Setelah penyatuan Italia dan pengambilalihan banyak bangunan Gereja Katolik pada abad 19, tempat tersebut berubah menjadi sebuah barak militer.

Penggalian arkeologi pada abad 20 mengembalikan monumen tersebut menjadi mirip dengan keadaan semula dengan menghilangkan penambahan yang dibuat selama berabad-abad.

Aula Besar kini terbuka untuk umum dan menjadi tempat pameran sementara serta kegiatan kebudayaan dan konser namun masih jarang diminati oleh para wisatawan.

"Orang rata-rata liburan di Roma selama tiga hari, dan wisatawan cenderung berkonsentrasi pada monumen yang paling terkenal," kata Ungaro, seraya menambahkan "Mungkin mengunjungi sebuah monumen juga merupakan sebuah pilihan hemat."

Biaya masuk untuk Pasar Trajan adalah 11 euro (sekitar Rp129 ribu), sedangkan tiket seharga 12 euro (sekitar Rp 141 ribu) berlaku bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Koloseum, Forum Romawi dan Bukit Palatine.

Ada sebuah rencana yang sudah lama diperdebatkan untuk memperluas pemandangan Pasar Trajan, misalnya dengan membuka pintu masuk langsung dari Forum Romawi di bawah monumen, daerah yang menarik ribuan wisatawan setiap hari.

Namun rencana tersebut menemui kendala pendanaan dalam situasi perekonomian yang sedang sulit sekarang karena anggaran budaya negara tersebut telah dipotong guna menghadapi krisis utang.

Tampaknya Pasar Trajan, setidaknya untuk saat ini, akan tetap menjadi tempat di mana pengunjung dapat bersantai menikmati sejarah kuno dalam surga yang tenang.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Ini. Diberdayakan oleh Blogger.

About

Berita Panas, Berita Terbaru, Berita Lama, Berita Unik, Berita Aneh, semuanya ada di sini.