TEMPO.CO, Jakarta
- Konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle memperkirakan
tahun ini Indonesia akan memiliki 75 gedung pencakar langit. Sebuah
gedung disebut pencakar langit kalau tingginya lebih dari 150 meter.
Head of Research Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus, mengatakan pertumbuhan gedung pencakar langit di Indonesia akan naik pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pada 2009 lalu tercatat Indonesia hanya memiliki 40 gedung pencakar langit.
“Dalam tiga tahun ke depan pertumbuhan gedung pencakar langit cukup signifikan. Gedung pencakar langit di Indonesia ini mencakup untuk perkantoran, kondominium, dan hotel,” kata Anton dalam diskusi perihal properti di Indonesia, Rabu, 18 Juli 2012.
Saat ini gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia adalah Wisma BNI 46 setinggi 260 meter, disusul Menara BCA setinggi 230 meter, dan Equity Tower setinggi 220 meter. Ketiganya berfungsi sebagai gedung perkantoran di Jakarta.
Dengan pesatnya pertumbuhan ini, Jones Lang LaSalle juga memperkirakan pada 2020 mendatang Indonesia akan menjadi 20 besar negara yang memiliki gedung pencakar langit terbanyak. Pada 2015 Indonesia akan memiliki 150 gedung pencakar langit dan meningkat pada 2020 menjadi 250 gedung.
“Saat ini kita masih berada di posisi 50 besar negara dengan gedung pencakar langit terbanyak,” ujarnya. Pada 2020 nanti, kata dia, gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia bernama The Signature yang berada di kawasan CBD dan tingginya mencapai 638 meter.
Yang menarik, kata Anton, persebaran gedung pencakar langit ini berada di wilayah Asia dibandingkan negara di wilayah Barat. Saat ini, Hong Kong tercatat memiliki jumlah gedung pencakar langit sebanyak 300 gedung, disusul Dubai sebanyak 150 gedung, dan Cina 150 gedung. Namun, kebanyakan dari gedung pencakar langit tersebut hanya untuk prestisius saja alias tidak digunakan untuk fungsi lain.
Ke depan, beberapa negara juga akan membangun gedung pencakar langit tertinggi untuk mengalahkan Burj Dubai yang memiliki tinggi 800 meter. Arab Saudi sedang dalam tahap membangun gedung pencakar langit setinggi 1 kilometer yang terletak di Mekkah, dan diperkirakan selesai pada 2020 mendatang.
Head of Strategic Consulting Jones Lang LaSalle Vivin Harsanto mengatakan pertumbuhan gedung pencakar langit di Indonesia memang didominasi Jakarta. Sementara di luar Jakarta belum terlihat ada tren pembangunan gedung pencakar langit meski pertumbuhan ekonomi di beberapa kota besar lain cukup tinggi.
“Di luar Jakarta belum ada tren gedung pencakar langit karena di sana masih pada pembangunan gedung tinggi,” ujarnya.
Head of Research Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus, mengatakan pertumbuhan gedung pencakar langit di Indonesia akan naik pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pada 2009 lalu tercatat Indonesia hanya memiliki 40 gedung pencakar langit.
“Dalam tiga tahun ke depan pertumbuhan gedung pencakar langit cukup signifikan. Gedung pencakar langit di Indonesia ini mencakup untuk perkantoran, kondominium, dan hotel,” kata Anton dalam diskusi perihal properti di Indonesia, Rabu, 18 Juli 2012.
Saat ini gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia adalah Wisma BNI 46 setinggi 260 meter, disusul Menara BCA setinggi 230 meter, dan Equity Tower setinggi 220 meter. Ketiganya berfungsi sebagai gedung perkantoran di Jakarta.
Dengan pesatnya pertumbuhan ini, Jones Lang LaSalle juga memperkirakan pada 2020 mendatang Indonesia akan menjadi 20 besar negara yang memiliki gedung pencakar langit terbanyak. Pada 2015 Indonesia akan memiliki 150 gedung pencakar langit dan meningkat pada 2020 menjadi 250 gedung.
“Saat ini kita masih berada di posisi 50 besar negara dengan gedung pencakar langit terbanyak,” ujarnya. Pada 2020 nanti, kata dia, gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia bernama The Signature yang berada di kawasan CBD dan tingginya mencapai 638 meter.
Yang menarik, kata Anton, persebaran gedung pencakar langit ini berada di wilayah Asia dibandingkan negara di wilayah Barat. Saat ini, Hong Kong tercatat memiliki jumlah gedung pencakar langit sebanyak 300 gedung, disusul Dubai sebanyak 150 gedung, dan Cina 150 gedung. Namun, kebanyakan dari gedung pencakar langit tersebut hanya untuk prestisius saja alias tidak digunakan untuk fungsi lain.
Ke depan, beberapa negara juga akan membangun gedung pencakar langit tertinggi untuk mengalahkan Burj Dubai yang memiliki tinggi 800 meter. Arab Saudi sedang dalam tahap membangun gedung pencakar langit setinggi 1 kilometer yang terletak di Mekkah, dan diperkirakan selesai pada 2020 mendatang.
Head of Strategic Consulting Jones Lang LaSalle Vivin Harsanto mengatakan pertumbuhan gedung pencakar langit di Indonesia memang didominasi Jakarta. Sementara di luar Jakarta belum terlihat ada tren pembangunan gedung pencakar langit meski pertumbuhan ekonomi di beberapa kota besar lain cukup tinggi.
“Di luar Jakarta belum ada tren gedung pencakar langit karena di sana masih pada pembangunan gedung tinggi,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar